Katakanlah (wahai Muhammad): “Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dia lah Pelindung yang menyelamatkan kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal” [Al-Taubah 9:51] Musibah-musibah itu walaupun hakikatnya musibah, ia hadir sebagai kurniaan. “Untuk kami”. Bukannya “ke atas kami”. Pemikiran positif mampu mengambil musibah sebagai peluang belajar. Bukan hukuman atas kekurangan dan ketidak sempurnaan. Sebuah permainan minda, yang berkaitan dengan posisi betul iman kepada Qadha’dan Qadar. dipetik dari blog ustaz hasrizal http://saifulislam.com/2013/01/psikologi-berbilang-jemaah-2-permulaan-yang-lebih-tenang-lagi-menenangkan/ P/S: tika dan saat ini, keadaan saya sangat menggambarkan petikan di atas yg saya ambil dari blog saifulislam milik ustaz hasrizal...beberapa minggu yang lalu, dengan apa yg berlaku...cukup mengu...
Menulis untuk mendidik diri, bonus lagi dapat memberi inspirasi...